Kisah Singkat Utsman bin ‘Affan

Kisah Singkat Utsman bin ‘Affan. Nama lengkapnya yaitu ‘Utsman bin Affanbin Abi Ash bin Umayah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf al Umawy al Qurasy , pada masa Jahiliyah ia dipanggil dengan Abu ‘Amr dan pada masa Islam nama julukannya (kunyah) yaitu Abu ‘Abdillah. Dan juga ia digelari dengan sebutan “Dzunnuraini” , dikarenakan ia menikahi dua puteri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam yaitu Ruqayah dan Ummu Kaltsum. Ibunya bernama Arwa’ bin Kuraiz bin Rabi’ah bin Habib bin ‘Abdi Syams yang kemudian menganut Islam yang baik dan teguh.

Kisah Singkat Utsman bin ‘Affan
Ilustrasi Utsman bin ‘Affan

Keutaman Utsman bin ‘Affan

Imam Muslim telah meriwayatkan dari ‘Aisyah , seraya berkata , ”Pada suatu hari Rasulullah sedang duduk dimana paha ia terbuka , maka Abu Bakar meminta izin kepada ia untuk menutupinya dan ia mengizinkannya , lalu paha ia tetap dalam keadaan semula (terbuka). Kemudian Umar minta izin untuk menutupinya dan ia mengizinkannnya , lalu paha ia tetap dalam keadaan semula (terbuka) , dikala Utsman meminta izin kepada ia , amaka ia melepaskan pakaiannya (untuk menutupi paha terbuka). Ketika mereka telah pergi , maka gua (Aisyah) bertanya , ”Wahai Rasulullah , Abu Bakar dan Umar telah meminta izin kepadamu untuk menutupinya dan engkau mengizinkan keduanya , tetapi engkau tetap berada dalam keadaan semula (membiarkan pahamu terbuka) , sedangkan dikala Utsman meminta izin kepadamu , maka engkau melepaskan pakainanmu (dipakai untuk menutupinya)." Maka Rasulullah menjawab , ”Wahai Aisyah , Bagaimana gua tidak merasa malu dari seseorang yang malaikat saja merasa malu kepadanya”."

Ibnu ‘Asakir dan yang lainnya menjelaskan dalam kitab “Fadhail ash Shahabah” bahwa Ali bin Abi Thalib ditanya wacana Utsman , maka ia menjawab , ”Utsman itu seorang yang memiliki kedudukan yang terhormat yang dipanggil dengan Dzunnuraini , dimana Rasulullah menikahkannya dengan kedua putrinya."

Perjalanan Hidup Utsman bin ‘Affan

Perjalanan hidupnya yang tidak pernah terlupakan dalam sejarah umat islam yaitu ia membukukan Al-Qur’an dalam satu versi bacaan dan membuat beberapa salinannya yang dikirim kebeberapa negeri negeri Islam. Serta memerintahkan umat Islam semoga berpatokan kepadanya dan memusnahkan mushaf yang dianggap bertentangan dengan salinan tersebut. Atas Izin allah Subhanahu wa ta’ala , melalui tindakan ia ini umat Islam dapat memelihara ke autentikan Al-Qur’an samapai sekarang ini. Semoga Tuhan membalasnya dengan final yang terbaik.

Diriwayatkan dari oleh Imam Ahmad bin Hanbal dalam kitab Musnadnya dari yunus bahwa dikala al Hasan ditanya wacana orang yang beristirahat pada waktu tengah hari di masjid ?. maka ia menjawab , ”Aku melihat Utsman bin Affan beristirahat di masjid , padahal ia sebagai Khalifah , dan dikala ia bangkit nampak sekali bekas batu pada adegan rusuknya , sehingga kami berkata , ”Ini amirul mukminin , Ini amirul mukminin..”

Diriwayatkan oleh Abu Na’im dalam kitabnya “Hulyah al Auliyah” dari Ibnu Sirin bahwa dikala Utsman terbunuh , maka isteri ia berkata , ”Mereka telah tega membunuhnya , padahal mereka telah menghidupkan seluruh malam dengan Al-Quran”.

Ibnu Abi Hatim telah meriwayatkan dari Abdullah bin Umar , seraya ia berkata dengan firman Allah. “(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan bangkit , sedang ia takut kepada (azab) alam kekal dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (Qs Az-Zumar : 9) yang dimaksud yaitu Utsman bin Affan.

Wafatnya Utsman bin ‘Affan

Ia wafat pada tahun 35 H pada pertengahan tasyriq tanggal 12 Dzul Hijjah , dalam usia 80 tahun lebih , dibunuh oleh kaum pemberontak (Khawarij).

Ibnu Umar mengisahkan bahwa Ustman menceritakan kepada orang-orang , “Aku berjumpa dengan Rasul SAW semalam dalam mimpi. Beliau bersabda , ‘Berbukalah besok bersama kami!’” Keesokan paginya , ia berpuasa dan di hari itu pula ia terbunuh.

Diriwiyatkan dari Harun bin Yahya bahwa Ustman r.a pernah berkata , dikala ia diserang dari belakang dan darah telah membahasi janggutnya , ia sempat berucap  “Laa Ilaha Illallah , Subhanallah . Aku sungguh termasuk golongan orang-orang yang zalim. Ya Tuhan , gua berharap hidayah dan pertolongan-Mu atas seluruh urusanku dan gua memohon kesabaran atas musibah yang menimpaku.”

Diriwayatkan dari Abdullah bin Salam bahwa Ustman r.a berkata , “Ya Tuhan , persatukanlah umat Muhammad!” Abdullah berkata , “Demi jiwaku yang berada dalam genggaman-Nya , jikalau ia berdoa kepada Tuhan SWT dalam kondisi sedemikian semoga umat tidak bersatu selamanya , niscaya mereka tidak akan bersatu selamanya.

Sumber :
Diringkas dari Biografi Utsman bin affan dalam kitab Al ‘ilmu wa al Ulama Karya Abu Bakar al Jazairy. Penerbit Daar al Kutub as Salafiyyah. Cairo. ditulis tanggal 5 Rab’ul Awal di Madinah al Nabawiyah.

Sumber https://cintasunnahku.blogspot.com

Komentar

Postingan Populer