Arti Penyakit di Perspektif Islam
Arti Penyakit di Perspektif Islam. Agama Islam memandang , bahwa kesehatan merupakan nikmat dan karunia Tuhan swt yang wajib disyukuri. alasannya yakni semua insan ingin selalu sehat , agar tugas dan kewajiban hidup dapat dilaksanakannya dengan baik. Meskipun begitu dalam setiap perjalanan hidup insan , senantiasa dipertemukan pada tiga kondisi dan situasi yakni sehat , sakit atau mati.
Keadaan sehat dan sakit ialah dua keadaan yang senantiasa dialami oleh setiap manusia. Tuhan SWT tidak akan menurunkan suatu penyakit apabila tidak menurunkan juga obatnya , sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra dari Nabi saw bersabda:
“Allah swt tidak menurunkan sakit , kecuali juga menurunkan obatnya (HR Bukhari)”.
Hal ini mengisyaratkan bahwa yang terpenting saat anda sakit ialah menjalaninya dengan sabar dan tulus serta selalu berusaha.
Dalam perspektif Islam , setiap penyakit merupakan cobaan yang diberikan oleh Tuhan SWT kepada hamba-Nya untuk menguji keimanannya. Sabda Rasulullah SAW yang artinya
Bila dalam kondisi sakit , umat Islam dijanjikan oleh Tuhan Swt berupa penghapusan dosa apabila ia bersabar dan berikhtiar untuk menyembuhkan penyakitnya. Sebagaimana sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim ,
Kualitas peristiwa bukan pada peristiwanya , tetapi pada “makna” yang kita berikan pada peristiwa tersebut. Sakit ialah peristiwa. Apa makna yang anda berikan? Sakit bisa anda maknai sebagai sesuatu yang buruk , bisa anda maknai sebagai sesuatu yang baik.
Dalam Q.S. Shaad : 27 , Tuhan SWT mengatakan yang artinya
Sekarang bagaimana mengubah pandangan terhadap penyakit menjadi sesuatu yang menimbulkan kebahagiaan? Pertama anda harus merubah pandangan anda terhadap peristiwa sakit yang anda alami dan menggali makna dibaliknya. Seorang tokoh psikologi khususnya dalam logoterapi mengemukakan “ agar dapat hidup bahagia seseorang harus menemukan tujuan dan makna dibalik hidupnya”. Kemudian apa yang harus anda lakukan setelah menemukan makna? Jawabannya ialah mendapatkan dengan ikhlas.
Referensi
dialife
Sumber https://cintasunnahku.blogspot.com
Dalam perspektif Islam , setiap penyakit merupakan cobaan yang diberikan oleh Tuhan SWT kepada hamba-Nya untuk menguji keimanannya. Sabda Rasulullah SAW yang artinya
“Dan gotong royong bila Tuhan SWT mencintai suatu kaum , dicobanya dengan berbagai cobaan. Siapa yang ridha menerimanya , maka ia akan memperoleh keridhoan Allah. Dan barang siapa yang murka (tidak ridha) ia akan memperoleh kemurkaan Tuhan SWT” (H.R. Ibnu Majah dan At Turmudzi).Sakit juga dapat dipandang sebagai momen untuk mengevaluasi dan mengintrospeksi perbuatan kita di masa lalu. Dalam kondisi sakit biasanya kita akan melakukan taubat dengan cara memohon ampunan kepada Tuhan SWT semata-mata untuk mendekatkan diri kepada sang Khalik. Jika kita ibaratkan sebagai ujian sekolah , sakit dapat dianggap sebagai kisi-kisi soal yang diberikan oleh guru agar kita tidak terjebak dalam kesalahan saat menjawab soal.
Bila dalam kondisi sakit , umat Islam dijanjikan oleh Tuhan Swt berupa penghapusan dosa apabila ia bersabar dan berikhtiar untuk menyembuhkan penyakitnya. Sebagaimana sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim ,
“Tidaklah seorang muslim tertimpa derita dari penyakit atau perkara lain kecuali Tuhan hapuskan dengannya (dari sakit tersebut) kejelekan-kejelekannya (dosa dosanya) sebagaimana pohon menggugurkan daunnya.”
Makna Penyakit dan Kebahagiaan
Penyakit dan kebahagiaan , secara kasat mata kalimat ini ialah sesuatu yang sangat bertolak belakang. Bagaimana bisa suatu penyakit dapat menimbulkan kebahagiaan? Jawabannya ialah bisa , semua tergantung dari perspektif mana kita melihat dan makna yang kita peroleh.Kualitas peristiwa bukan pada peristiwanya , tetapi pada “makna” yang kita berikan pada peristiwa tersebut. Sakit ialah peristiwa. Apa makna yang anda berikan? Sakit bisa anda maknai sebagai sesuatu yang buruk , bisa anda maknai sebagai sesuatu yang baik.
Dalam Q.S. Shaad : 27 , Tuhan SWT mengatakan yang artinya
“selalu menciptakan sesuatu atau menyampaikan suatu ujian kepada hambanya pasti ada hikmah/pelajaran dibalik itu semua.”Sebagian insan memandang sehat dan sakit secara berbeda. Sehat sering bukan dianggap sebagai cobaan , padahal pada saat sehat lah gotong royong cobaan yang paling berat , mengapa?. Pada kondisi sehat , insan terkadang melupakan cara hidup sehat dan mengabaikan perintah Tuhan Swt. Sebaliknya pada kondisi sakit dianggapnya sebuah beban penderitaan , malapetaka dan wujud kemurkaan Tuhan Swt kepadanya dan biasanya pada saat sakit seseorang lebih erat kepada Tuhan SWT.
Sekarang bagaimana mengubah pandangan terhadap penyakit menjadi sesuatu yang menimbulkan kebahagiaan? Pertama anda harus merubah pandangan anda terhadap peristiwa sakit yang anda alami dan menggali makna dibaliknya. Seorang tokoh psikologi khususnya dalam logoterapi mengemukakan “ agar dapat hidup bahagia seseorang harus menemukan tujuan dan makna dibalik hidupnya”. Kemudian apa yang harus anda lakukan setelah menemukan makna? Jawabannya ialah mendapatkan dengan ikhlas.
Referensi
dialife
Komentar
Posting Komentar